MEDAN – Sepekan terakhir, sejumlah harga kebutuhan pangan masyarakat berfluktuasi di momen libur panjang akhir pekan, yang bertepatan dengan perayaan hari raya waisak.
Harga cabai merah ditransaksikan dalam rentang Rp 40 ribu hingga Rp 50 ribu per Kg untuk wilayah Kota Medan dan sekitarnya. Setelah sempat menyentuh Rp 80 ribu per Kg pada perdagangan, Senin (20/5/2024). Sementara untuk cabai rawit ditransaksikan dalam rentang Rp 23 ribu hingga Rp 33 ribu per Kg.
“Harga cabai rawit terpantau stabil sejauh ini,” kata Ketua Tim Pemantau Harga Pasar Sumut Gunawan Benjamin, Kamis (23/5/2024) seperti dilansir dari bhinekanews.
Selanjutnya harga ikan tongkol mengalami kenaikan dari yang sebelumnya sempat menyentuh Rp 10 ribu per Kg, menjadi Rp 17 ribuan per Kg pada hari ini. Ikan dencis yang dijual Rp 23 ribu per Kg sebelumnya, juga mengalami kenaikan menjadi Rp 25 ribu per kg saat ini.
“Harga ikan segar secara keseluruhan mulai membaik harganya. Meskipun realisasi harga ikan segar sejauh ini masih terbilang murah,” tuturnya.
Selanjutnya harga bawang merah bergerak dalam tren turun di bulan Mei ini. Jika membandingkan harga bawang merah di awal Mei dengan hari ini, terjadi penurunan sekitar Rp 10 ribu per Kg nya.
Harga bawang merah sejauh ini ditransaksikan dalam rentang Rp 40 ribu hingga Rp 45 ribu per Kg nya.
Untuk harga bawang putih masih stabil dalam rentang Rp 35 ribu hingga Rp 40 ribu per kg nya. Seperti halnya dengan harga tomat yang juga mampu bertahan stabil dikisaran Rp 8 ribu hingga Rp 12 ribu per kg sejauh ini.
“Secara keseluruhan, sejumlah harga kebutuhan pangan masyarakat sebagian besar masih bertahan mahal,” terang Gunawan.
Seperti cabai merah, bawang merah, bawang putih, beras, gula pasir, dan daging ayam. Selebihnya berada dalam rentang angka yang ideal seperti cabai rawit, miyak goreng dan telur ayam. Untuk jenis tanaman sayur-sayuran sangat berfluktuasi, meskipun masih dalam rentang fluktuasi yang wajar.
Flukuasi pada tanaman pangan hortikultura belakangan ini juga dipicu oleh intensitas hujan yang mengalami peningkatan belakangan ini. Hujan memang bisa mendorong peningkatan produksi, akan tetapi disisi lainnya berpotensi mengganggu distribusi dan kerusakan yang cepat pada bahan pangan. Sehingga sangat berpotensi membuat harga bergerak volatile dalam jangka pendek. (Red)