MEDAN – Prihatin mendengar kabar kondisi Rahma Anggraini Lubis (10), yang alami luka bakar saat kebakaran di Jl Turi, Wakil Ketua Dewan Perwakilan Rakyat (DPRD) Kota Medan, H Ihwan Ritonga SE MM, bergegas menjenguk dan membawa korban ke RSU Mitra Medika, Jl SM Raja, Medan, untuk mendapatkan penanganan medis lanjutan, Rabu (7/12/2022).
Menggunakan ambulan Partai Gerindra, Ihwan Ritonga membawa Rahma Anggraini Lubis ke RSU Mitra Medika, karena kebetulan itu rumah sakit terdekat dengan fasilitas lengkap.
“Korban sebelumnya sudah mendapatkan penanganan di RSU Pirngadi, dan terus dalam perawatan. Namun siang itu, korban tiba-tiba mengeluhkan sakit di bagian tubuhnya yang mengalami luka bakar. Kita berinisiatif membawa korban secepatnya ke rumah sakit terdekat, RSU Mitra Medika,” ujar Ihwan.
Sementara itu, dr Syahrial dari RSU Mitra Medika, yang menangani Rahma, menjelaskan bahwa pihak rumah sakit akan berupaya maksimal memberikan penanganan terbaik.
“Namun untuk penanganan lebih lanjut ke depan, ada baiknya ditangani dokter spesialis bedah plastik,” katanya seraya merekomendasikan beberapa rumah sakit lain yang memiliki dokter spesialis bedah plastik.
Rahma Anggraini Lubis, siswa kelas V SD ini, menjadi korban kebakaran saat kompor gas di rumahnya, di Jl Turi, meledak pada 16 Oktober 2022 lalu. Namun, kendala administrasi kependudukan dan keadaan ekonomi keluarganya, sempat menyulitkan penanganan medisnya.
Tinggal berdua bersama ibunya, Elia Santrini, di sebuah rumah kontrakan bulanan sederhana, kehidupan Rahma dan keluarga memang jauh dari pas-pasan. Belum lagi ketiadaan berkas kependudukan, baik kartu keluarga, ktp hingga akte lahir, apalagi BPJS.
Ihwan yang mendapatkan kabar soal ini pun langsung turun membantu proses pengurusan administrasi kependudukan mereka, agar tidak terkendala dalam penanganan medis.
“Berkat bantuan Pak Ihwan Ritonga, seluruh berkas kependudukan Rahma dan ibunya akhirnya sudah lengkap, hingga akte lahirnya juga sudah terbit,” terang Kepala Lingkungan (Kepling) 1 Kelurahan Sudirejo I, Medan Kota, Edy Herianto.
Sementara itu, Elia Santrini, ibu Rahma yang ikut mendampingi, menceritakan bahwa awalnya putri satu-satunya itu menderita luka bakar 35 persen di sekujur tubuhnya.
“Setelah menjalani perawatan di RSU Pirngadi sebelumnya, keadaan Rahma mulai membaik, dan kondisi lukanya tinggal 15 persen kata dokter,” ungkapnya.
Elia Santrini yang sehari-hari bekerja di sebuah rumah makan ini pun harus banting tulang mencari nafkah untuk keluarganya, seraya memastikan perawatan putrinya berjalan baik.
“Terima kasih Pak Ihwan Ritonga, yang telah banyak membantu putri saya dan keluarga kami, hingga proses pengobatannya berjalan baik. Begitu juga bantuan bapak atas pengurusan berkas kependudukan kami, dari yang tidak ada sama sekali, akhirnya bisa memiliki KK dan KTP. Terima kasih banyak Pak Ihwan,” ucapnya dengan mata berkaca-kaca. (Red)