MEDAN – Penyaluran bantuan sosial kembali dikeluhkan. Banyak warga mengaku telah disurvei dan ditempeli stiker di rumahnya, namun belum pernah menerima bantuan sosial.
Tak hanya bantuan sosial, warga juga menyampaikan aspirasi soal drainase, lampu penerangan jalan umum (LPJU), penggantian tiang listrik, keluhan kabel yang semrawutan, serta penertiban knalpot bising.
Keluhan ini mencuat saat Wakil Ketua DPRD Kota Medan, H Ihwan Ritonga SE MM, melaksanakan reses di dua lokasi di Kelurahan Binjai, Kecamatan Medan Denai, Minggu (21/1/2024) sore. Reses pertama di Jl Pelajar Timur Gg Kasih, dan dilanjutkan sore harinya di kawasan Bromo ujung, Jl Ikhlas, tepatnya di belakang sekolah SD Al Muhajirin.
“Kondisi ekonomi saya, layak menerima bantuan. Sudah pernah disurvei dan di dinding rumah saya juga telah ditempel stiker penerima bantuan. Namun, hingga saat ini bantuan sebutir beras pun tidak pernah saya terima,” ujar seorang warga Medan Denai, Bu Ita.
Sebelumnya, mengawali kegiatan, Ihwan Ritonga menjelaskan, reses merupakan kegiatan rutin anggota DPRD Kota Medan, untuk menjemput langsung aspirasi dan keluhan warga.
“Aspirasi akan dibawa dalam pembahasan di dewan agar menjadi bagian program pembangunan berikutnya,” ujar Ihwan Ritonga mengawali.
Terkait bantuan sosial, Ihwan mengatakan, warga penerima bantuan mesti terdaftar di Data Kesejahteraan Sosial Terpadu (DTKS) Kementerian Sosial (Kemensos).
“Untuk terdaftar di DTKS, ada sejumlah syarat yang harus terpenuhi, termasuk kondisi rumahnya. Akan ada petugas yang melakukan survei untuk memastikan kelayakan penerima bantuan. Di sini, peran kepling dan pihak kelurahan agar lebih proaktif mengusulkan warga yang layak menerima bantuan,” kata Ihwan, yang pada pemilu legislatif mendatang maju sebagai calon legislatif DPRD Sumut.
Namun, lanjut politisi Partai Gerindra ini, meski sudah terdaftar di DTKS, tidak serta merta langsung menerima bantuan. Karena harus mengantri, mengingat banyaknya jumlah penerima bantuan.
Sementara itu, warga lainnya meminta agar parit-parit di kawasan padat pemukiman itu dikorek atau dinormalisasi supaya tidak menimbulkan genangan air dan banjir saat hujan.
Kemudian, oenambahan LPJU juga menjadi harapan warga, agar terjaganya kenyamanan dan rasa aman.
“Kalau malam, penerangan jalan di kawasan ini begitu suram. Kami mengharapkan adanya penambahan atau pergantian lampu, agar lebih terang. Dari persimpangan Jl Bromo dan Jl Ikhlas hingga simpang Jl Sekata, penerangan jalannya sangat minim. Warga tidak merasa nyaman saat melintas malam hari,” ujar warga lainnya.
Suasana ini makin diperparah dengan kerapnya iring-iringan sepeda motor berknalpot bising menggeber-geber knalpot saat melintas di jalan saat malam hari.
“Kami meminta pihak keamanan maupun aparat terkait agar segera bertindak menertibkan. Sepeda motor berknalpot bolong atau racing ini sudah sangat meresahkan, apalagi saat malam Minggu hingga dini hari. Membuat warga merasa tidak nyaman dan was-was. Karena tidak jarang aksi pengendara sepeda motor berknalpot bising ini menimbulkan keributan dengan pengendara lainnya dan warga,” keluhnya.
Untuk itu, mereka meminta pemerintah, khususnya aparat terkait, bersikap tegas menertibkan dan menindak sepeda motor berknalpot bising yang marak di jalanan Kota Medan ini.
Masih dalam reses, salah seorang warga juga menyoroti semrawutnya kabel-kabel di beberapa titik jalan, yang berpotensi membahayakan warga.
“Di beberapa tempat tak jauh dari tiang-tiang di pinggir jalan, ada kabel yang sudah melandai turun ke bawah. Tidak tahu ini kabel apa. Kabel listrikkah, kabel telepon atau jaringan internet. Tapi yang pastinya kami kuatir dan was-was. Kami meminta agar pemilik kabel-kabel ini merapikannya,” harap warga.
Mereka juga meminta agar beberapa tiang listrik yang kondisinya memprihatinkan segera diganti baru, agar tidak menimbulkan kecemasan warga.
Aspirasi dan keluhan yang sama sebelumnya juga disampaikan warga saat reses di Jl Pelajar Timur. Mereka berharap anggota DPRD Medan, yang dikenal dekat dengan warga ini, dapat mengakomodir aspirasi tersebut, dan mendesak instansi terkait agar segera menindaklanjutinya.
Merespon aspirasi warga ini, Ihwan berjanji segera menindaklanjutinya ke pihak terkait, dan membawa aspirasi tersebut ke dewan.
“Kita akan menyurati pihak terkait, khususnya kepolisian, terkait knalpot bising ini. Ini memang sudah meresahkan. Apalagi ini sering dikaitkan dengan geng motor yang tengah marak. Memicu keresahan, kecemasan dan ketidaknyamanan di tengah masyarakat Kota Medan, khususnya pengguna jalan,” ujar Ihwan.
Ia pun menghimbau warga, agar mengingatkan anggota keluarga, memantau anak-anak, untuk tidak terpengaruh dengan aksi-aksi tidak terpuji seperti itu.
Di akhir kegiatan, wakil rakyat berjiwa sosial ini meminta warga, agar menjaga senantiasa menjaga silaturahmi, persaudaraan dan ketertiban.
“Jaga silaturahmi dan persaudaraan. Jangan mudah terpengaruh informasi hoax yang dapat mengganggu ketertiban di tengah-tengah masyarakat,” imbuh Ihwan Ritonga.
Kegiatan yang dibalut silaturahmi itu, dihadiri ratusan warga, yang kebanyakan ibu-ibu. Tampak juga hadir tokoh masyarakat setempat, Rosmidawati Lubis. (Red)